Apa yang dimaksud dengan emosi? Emosi adalah reaksi yang
ditunjukkan seseorang mengenai suatu kejadian atau peristiwa. Menurut para ahli
emosi adalah suasana hati dari seseorang. Emosi sendiri bermacam-macam. Ada
senang, marah, takut, benci, dsb. Emosi sendiri dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Dari dalam diri manusia itu sendiri emosi bisa dipengaruhi oleh hirmon
dan kondisi tubuh seseorang. Sedangkan dari luar emosi sendiri dapat
dipengaruhi dari lingkungan, oganisasi ataupun dari budaya.
Dalam
masa sekarang ini banyak orang yang sulit mengendalikan emosi mereka. hal itu
dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat. Kurangnya
pengendalian terhadap emosi atau diri sendiri ditambah dengan faktor dari luar
yang menjadikan emosi menjadikan tidak stabil dapat menjadikan manusia dapat
mudah terpengaruh dengan hal yang negatif. Sebagai contoh banyaknya permusuhan yang ada dalam
masyarakat sekarang ini. Bisa saja faktor kekecewaan yang mengawali tindakan
tersebut. Misalnya kekecewaan seseorang terhadap orang lain. Maka orang
tersebut akan mencari kesalahan baik dalam perilaku musuhnya ataupun bisa dari
hal yang mendasar dalam diri seseorang tersebut misal keyakinan atau agama.
Sekarang
semakin sering kita temui banyak permusuhan dalam agama baik itu seagama maupun
berbeda agama. Seperti kasus di Tolikara dimana terjadi pembakaran gereja.
Bahkan di eropa sendiri kemarin terjadi penyerangan dan pengeboman di Perancis.
Banyak diantara mereka yang bahkan dapat membunuh saudara bahkan anak kandungnya
sendiri dikarenakan permusuhan yang berdasar atas emosi. Lalu mengapa hal
tersebut mudah terjadi dalam masyarakat. Hal tersebut mudah saja terjadi di
masyarakat untuk sekarang ini dimana emosi bermain dalam dasar perbuatan
tersebut. Sikap kekecewaan menjadi ketidaksukaan dan dengan bumbu-bumbu isu
dimasyarakat yang mendukung kekecewaan pada hal tersebut maka permusuhan akan
mudah dibuat. Semakin kuat emosi negatif yang diciptakan semakin mudah pula
permusuhan diciptakan.
Jika
emosi negatif dan permusuhan diciptakan maka kehidupan tidak akan pernah
menjadi tenang pula. Lalu bagaimana hal ini dapat diantiisipasi setidaknya
dicegah. Semakin dini dapat mencegah terjadinya emosi negati seseorang maka hal
tersebut dapat dihindarkan dengan cara pengendalian diri. Bagaimana cara kita
untuk mengendalikan diri dari emosi negatif? Banyak sekali cara untuk
mengendalikan diri antara lain :
1.
Sabar
Sabar hal yang utama dalam pengendalian
diri seseorang. Dengan sabar maka emosi akan lebih mudah untuk ditekan.
2.
Memperkuat rasa toleransi baik
antar sesama maupun yang lain
Rasa toleransi disini bermacam-macam
diantaranya adalah toleransi dalam agama, perbuatan maupun lingkungan.
3.
Saling menghormati
Dimana rasa hormat diunjung tinggi maka
emosi akan negatif akan mudah ditekan.
4.
Selalu berpikir positif.
Dengan berpikir posistif maka emosi akan
mudah dikendalikan dan tidak mudah terpancing.
5.
Pendalaman ajaran agama kita
Pentingnya pendalaman dan pemahaman
ajaran agama seseorang diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat dan menjadi
perenungan kita dalam menyikapi segala bentuk isu atau emosi negatif yang
tercipta dalam lingkungan maupun masyarakat. Jika kita tak mampu meredam segala
bentuk emosi negatif yang tercipta pada diri kita maka dalam ajaran islam
diajarkan untuk beristighfar. Agar kita lebih mampu untuk mengandalikan atas
diri kita.
Lalu bagaimana hubungan agama
dalam menyikapi emosi yang ada dalam diri seseorang. Agama kita mengajarkan
kita untuk mampu mengendalikan emosi baik itu emosi positif dan emosi negatif. Emosi
yang berlebih akan merugikan diri kita sendiri. Yang mana dalam kitab suci
sendiri dijelaskan jika emosi kita berlebih maka itu adalah suatu sikap kita
menuju langkah setan dan itu todak dibenarkan dalam ajaran agama masing-
masing.. Dalam hal pengendalian diri dalam Morgan et al (1986;310) dikatakan “ Hidup akan menjadi kering tanpa adanya
berbagai perasaan atau emosi. Perasaan atau emosi itu menambah warna dan bumbu
dalam kehidupan, ia merupakan [saus] yang menambah nikmatnya kebahagiaan dan
kegembiraan dalam kehidupan. Kita menanti datangnya pesta dan kencan dengan
senang hati; kita mengenang dengan bangga pada kepuasan yang kita rasakan saat
mendapat nilai bagus; dan kita bahkan mengingat dengan penuh geli saat-saat
mengecewakan dari masa kecil kita. Disisi lain ketika emosi menjadi terlalu
berlebih dan terlalu mudah terpancing, ia dapat dengan mudah membawa kita dalam
masalah. Emosi dapat menmbengkokkan penilaian kita, mengubah teman menjadi
lawan dan menjadikan kita sengsara ketika kita terkena sakit” . Dari hal
ini maka sangat diperlukan bagi kita untuk mengendalikan emosi yang ada dalam
diri kita baik itu emosi positif maupun emosi negatif. Tidak mudah memang tapi
mari kita memulainya dari sekarang.


