Sabtu, 28 November 2015

pengendalian diri



Apa yang dimaksud dengan emosi? Emosi adalah reaksi yang ditunjukkan seseorang mengenai suatu kejadian atau peristiwa. Menurut para ahli emosi adalah suasana hati dari seseorang. Emosi sendiri bermacam-macam. Ada senang, marah, takut, benci, dsb. Emosi sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dari dalam diri manusia itu sendiri emosi bisa dipengaruhi oleh hirmon dan kondisi tubuh seseorang. Sedangkan dari luar emosi sendiri dapat dipengaruhi dari lingkungan, oganisasi ataupun dari budaya.
Dalam masa sekarang ini banyak orang yang sulit mengendalikan emosi mereka. hal itu dapat dilihat dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lihat. Kurangnya pengendalian terhadap emosi atau diri sendiri ditambah dengan faktor dari luar yang menjadikan emosi menjadikan tidak stabil dapat menjadikan manusia dapat mudah terpengaruh dengan hal yang negatif. Sebagai  contoh banyaknya permusuhan yang ada dalam masyarakat sekarang ini. Bisa saja faktor kekecewaan yang mengawali tindakan tersebut. Misalnya kekecewaan seseorang terhadap orang lain. Maka orang tersebut akan mencari kesalahan baik dalam perilaku musuhnya ataupun bisa dari hal yang mendasar dalam diri seseorang tersebut misal keyakinan atau agama.
Sekarang semakin sering kita temui banyak permusuhan dalam agama baik itu seagama maupun berbeda agama. Seperti kasus di Tolikara dimana terjadi pembakaran gereja. Bahkan di eropa sendiri kemarin terjadi penyerangan dan pengeboman di Perancis. Banyak diantara mereka yang bahkan dapat membunuh saudara bahkan anak kandungnya sendiri dikarenakan permusuhan yang berdasar atas emosi. Lalu mengapa hal tersebut mudah terjadi dalam masyarakat. Hal tersebut mudah saja terjadi di masyarakat untuk sekarang ini dimana emosi bermain dalam dasar perbuatan tersebut. Sikap kekecewaan menjadi ketidaksukaan dan dengan bumbu-bumbu isu dimasyarakat yang mendukung kekecewaan pada hal tersebut maka permusuhan akan mudah dibuat. Semakin kuat emosi negatif yang diciptakan semakin mudah pula permusuhan diciptakan.
Jika emosi negatif dan permusuhan diciptakan maka kehidupan tidak akan pernah menjadi tenang pula. Lalu bagaimana hal ini dapat diantiisipasi setidaknya dicegah. Semakin dini dapat mencegah terjadinya emosi negati seseorang maka hal tersebut dapat dihindarkan dengan cara pengendalian diri. Bagaimana cara kita untuk mengendalikan diri dari emosi negatif? Banyak sekali cara untuk mengendalikan diri antara lain :
1.       Sabar
Sabar hal yang utama dalam pengendalian diri seseorang. Dengan sabar maka emosi akan lebih mudah untuk ditekan.
2.       Memperkuat rasa toleransi baik antar sesama maupun yang lain
Rasa toleransi disini bermacam-macam diantaranya adalah toleransi dalam agama, perbuatan maupun lingkungan.
3.       Saling menghormati
Dimana rasa hormat diunjung tinggi maka emosi akan negatif akan mudah ditekan.
4.       Selalu berpikir positif.
Dengan berpikir posistif maka emosi akan mudah dikendalikan dan tidak mudah terpancing.



5.       Pendalaman ajaran agama kita
Pentingnya pendalaman dan pemahaman ajaran agama seseorang diharapkan mampu menjadi dasar yang kuat dan menjadi perenungan kita dalam menyikapi segala bentuk isu atau emosi negatif yang tercipta dalam lingkungan maupun masyarakat. Jika kita tak mampu meredam segala bentuk emosi negatif yang tercipta pada diri kita maka dalam ajaran islam diajarkan untuk beristighfar. Agar kita lebih mampu untuk mengandalikan atas diri kita.

                Lalu bagaimana hubungan agama dalam menyikapi emosi yang ada dalam diri seseorang. Agama kita mengajarkan kita untuk mampu mengendalikan emosi baik itu emosi positif dan emosi negatif. Emosi yang berlebih akan merugikan diri kita sendiri. Yang mana dalam kitab suci sendiri dijelaskan jika emosi kita berlebih maka itu adalah suatu sikap kita menuju langkah setan dan itu todak dibenarkan dalam ajaran agama masing- masing.. Dalam hal pengendalian diri dalam Morgan et al (1986;310) dikatakan “ Hidup akan menjadi kering tanpa adanya berbagai perasaan atau emosi. Perasaan atau emosi itu menambah warna dan bumbu dalam kehidupan, ia merupakan [saus] yang menambah nikmatnya kebahagiaan dan kegembiraan dalam kehidupan. Kita menanti datangnya pesta dan kencan dengan senang hati; kita mengenang dengan bangga pada kepuasan yang kita rasakan saat mendapat nilai bagus; dan kita bahkan mengingat dengan penuh geli saat-saat mengecewakan dari masa kecil kita. Disisi lain ketika emosi menjadi terlalu berlebih dan terlalu mudah terpancing, ia dapat dengan mudah membawa kita dalam masalah. Emosi dapat menmbengkokkan penilaian kita, mengubah teman menjadi lawan dan menjadikan kita sengsara ketika kita terkena sakit” . Dari hal ini maka sangat diperlukan bagi kita untuk mengendalikan emosi yang ada dalam diri kita baik itu emosi positif maupun emosi negatif. Tidak mudah memang tapi mari kita memulainya dari sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar